Facebook

Betulkah Dinosaurus Pernah Ada di Muka Bumi?


BEBERAPA penelitian untuk membuktikan Dinosaurus sempat dilakukan oleh beberapa kalangan. Ensiklopedi Indonesia sempat mencatat bahwa pada 65 juta tahun yang lalu sebuah komet raksasa menabrak bumi dan menerbangkan debu begitu banyaknya sehingga langit menjadi gelap gulita selama berbulan-bulan. Konon kabarnya komet raksasa ini kemudian memunahkan Dinosaurus. Temuan ini diamini oleh Dr. Neil Tyson, Direktur Hayden Planetarium. Dalam tayangan Discovery Channel yang berjudul “Inside The Space Station”, ia menyatakan hantaman asteroid tersebut memusnahkan 70 % dari semua spesies di bumi.
Sedangkan Prof. Michael Rampino dalam tayangan Discovery Channel yang berjudul “Catasthropic Past” menyebutkan bahwa kepunahan Dinosaurus dipicu oleh serbuan dari luar angkasa (meteor). Unsur iridium (hujan asam) yang merupakan unsur langka meteor pun banyak ditemukan di daerah bekas kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih banyak dibandingkan kulit bumi yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk hubungan antara meteor dengan kepunahan binatang besar tersebut.
Begitu juga dengan hasil penelitian dari pemenang nobel fisika, Luis Alvarez. Pada tahun 1980, ia pernah memimpin ekspedisi bersama anaknya Walter dan menemukan bahwa awan yang menutupi seluruh permukaan bumi telah menghalangi cahaya matahari bertahun-tahun, yang menyebabkan long winter/musim dingin yang lama dan ikut membinasakan banyak spesies yang ada.
Dari temuannya juga dijelaskan bahwa kejadian ini turut menyebabkan terbentuknya hujan asam yang menimbulkan kerusakan lingkungan lebih lanjut. Hipotesis yang menghubungkan antara keberadaan unsur iridium yang terdapat di kawah meteor dengan punahnya dinosaurus inilah yang disebut sebagai Alvarez Hipotesis.
Namun bagaimanapun hal ini masih hipotesis, Alvarez pun masih membuka peluang temuan lainnya. Karena itu, ia pun lebih menyebut hasil penelitiannya dengan sebutan “Alvarez Hipotesis”.



BEBERAPA penelitian untuk membuktikan Dinosaurus sempat dilakukan oleh beberapa kalangan. Ensiklopedi Indonesia sempat mencatat bahwa pada 65 juta tahun yang lalu sebuah komet raksasa menabrak bumi dan menerbangkan debu begitu banyaknya sehingga langit menjadi gelap gulita selama berbulan-bulan. Konon kabarnya komet raksasa ini kemudian memunahkan Dinosaurus. Temuan ini diamini oleh Dr. Neil Tyson, Direktur Hayden Planetarium. Dalam tayangan Discovery Channel yang berjudul “Inside The Space Station”, ia menyatakan hantaman asteroid tersebut memusnahkan 70 % dari semua spesies di bumi.
Sedangkan Prof. Michael Rampino dalam tayangan Discovery Channel yang berjudul “Catasthropic Past” menyebutkan bahwa kepunahan Dinosaurus dipicu oleh serbuan dari luar angkasa (meteor). Unsur iridium (hujan asam) yang merupakan unsur langka meteor pun banyak ditemukan di daerah bekas kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih banyak dibandingkan kulit bumi yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk hubungan antara meteor dengan kepunahan binatang besar tersebut.
Begitu juga dengan hasil penelitian dari pemenang nobel fisika, Luis Alvarez. Pada tahun 1980, ia pernah memimpin ekspedisi bersama anaknya Walter dan menemukan bahwa awan yang menutupi seluruh permukaan bumi telah menghalangi cahaya matahari bertahun-tahun, yang menyebabkan long winter/musim dingin yang lama dan ikut membinasakan banyak spesies yang ada.
Dari temuannya juga dijelaskan bahwa kejadian ini turut menyebabkan terbentuknya hujan asam yang menimbulkan kerusakan lingkungan lebih lanjut. Hipotesis yang menghubungkan antara keberadaan unsur iridium yang terdapat di kawah meteor dengan punahnya dinosaurus inilah yang disebut sebagai Alvarez Hipotesis.
Namun bagaimanapun hal ini masih hipotesis, Alvarez pun masih membuka peluang temuan lainnya. Karena itu, ia pun lebih menyebut hasil penelitiannya dengan sebutan “Alvarez Hipotesis”.



BEBERAPA penelitian untuk membuktikan Dinosaurus sempat dilakukan oleh beberapa kalangan. Ensiklopedi Indonesia sempat mencatat bahwa pada 65 juta tahun yang lalu sebuah komet raksasa menabrak bumi dan menerbangkan debu begitu banyaknya sehingga langit menjadi gelap gulita selama berbulan-bulan. Konon kabarnya komet raksasa ini kemudian memunahkan Dinosaurus. Temuan ini diamini oleh Dr. Neil Tyson, Direktur Hayden Planetarium. Dalam tayangan Discovery Channel yang berjudul “Inside The Space Station”, ia menyatakan hantaman asteroid tersebut memusnahkan 70 % dari semua spesies di bumi.
Sedangkan Prof. Michael Rampino dalam tayangan Discovery Channel yang berjudul “Catasthropic Past” menyebutkan bahwa kepunahan Dinosaurus dipicu oleh serbuan dari luar angkasa (meteor). Unsur iridium (hujan asam) yang merupakan unsur langka meteor pun banyak ditemukan di daerah bekas kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih banyak dibandingkan kulit bumi yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk hubungan antara meteor dengan kepunahan binatang besar tersebut.
Begitu juga dengan hasil penelitian dari pemenang nobel fisika, Luis Alvarez. Pada tahun 1980, ia pernah memimpin ekspedisi bersama anaknya Walter dan menemukan bahwa awan yang menutupi seluruh permukaan bumi telah menghalangi cahaya matahari bertahun-tahun, yang menyebabkan long winter/musim dingin yang lama dan ikut membinasakan banyak spesies yang ada.
Dari temuannya juga dijelaskan bahwa kejadian ini turut menyebabkan terbentuknya hujan asam yang menimbulkan kerusakan lingkungan lebih lanjut. Hipotesis yang menghubungkan antara keberadaan unsur iridium yang terdapat di kawah meteor dengan punahnya dinosaurus inilah yang disebut sebagai Alvarez Hipotesis.
Namun bagaimanapun hal ini masih hipotesis, Alvarez pun masih membuka peluang temuan lainnya. Karena itu, ia pun lebih menyebut hasil penelitiannya dengan sebutan “Alvarez Hipotesis”.

Sumber:
https://www.islampos.com/betulkah-dinosaurus-pernah-ada-di-muka-bumi-46427/
Share on Google Plus

About Unknown

Seorang Pejalanan yang terus bergerak sampai tak bisa bergerak lagi
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar